Senin, 11 November 2013

Pagi cerah yang tak bersahabat

Entah ini akan menjadi akhir semua
atau awal perjalanan yang baru di kedihupanku

siapkah aku menerima keputusan atas apa yang aku lakukan
aku tahu jiwaku beum mati meski pagi secerah ini seakan suram

sempat berfikir: "Tuhan ambillah nyawaku agar tak tersiksa menahan kepedihan"
tapi aku sadar bahwa tuhan masih memberi kesempatan dan bertoba dan berbuat kebaikan

semua orang memuji alahkah indahnya pagi ini
tapi aku merasa seperti di malam kelam
hujan badai gemuruh petir menakutkan
dimana hari ini rasanya seakan sudah tak ada harpan

rasanya iri mlihat orang yang bisa tersenyum
rasanya iri melihat orang bisa tertawa
tapi aku tak bisa karna terhalang penyesalan yang mendalam

tak ada seorangpun yang bisa merasakan apa yang kurasakan
hanya bisa termenung melihat daun gugur berjatuhan

sempat bertanya: "buat apa aku dilahirkan kalau hanya untuk merasakan kepedihan"
tapi aku berfikir hidup harus bisa membawa perubahan

Ya Allah ya robby kusadari dosaku ibarat lautan
sudah banyak kewajiban yang telah aku abaikan
melalaikan kewajiban yang harus di jalankan
akankah pintu ma'afmu akan terbuka

kemrin aku masih bisa tertawa dan mensyukuri segala nikmat
maha suci Engkau Ya Allah yang mampu merubah dalam waktu sekejap

kusadari sekarang setiap menit detik dalam penyesalan
ibarat kertas putih yang di penuhi dengan coretan hitam

apakah yang harus kulakukan?
di dalam kamar serasa seperti penjara
keluar kamar serasa berada di hutan rimba

aku merenung dikala kesibukan
tertawa di tengah tangisan
dunia ini rasanya sudah seperti jungkir balik
kemana aku harus berjalan ketika lari sudah tak ada tujuan


dikala diri sudah melemah
tertunduk malu dan pasrah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar